Membedah Peranti Lunak

MYOB. Peachtree. Quickbooks. Zahir. Accurate. Banyaknya pilihan peranti lunak untuk mendukung fungsi akunting dan keuangan sering membingungkan banyak orang.

Di mana harus memulai? Apa fitur-fitur yang harus diperhatikan? Apa fitur yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan industri? Apa kelebihan satu sistem dibanding yang lainnya? Apa harga yang sesuai untuk fitur-fitur tertentu?

Temuin jawabannya di blog 'Accounting & Taxation - For Indonesian Businesses'. Nantikan review mendalam terhadap setiap peranti lunak yang ada sebelum anda memutuskan untuk merogoh kocek. Awal yang tepat adalah penting, karena itu akan menentukan kelangsungan sistem untuk jangka waktu yang lama.

Menerawang Kebutuhan Industri - Bisnis Konstruksi

Setelah menjalani hari yang melelahkan di kantor dan menempuh rute macet perkotaan, rumah menjadi penting sebagai tempat bagi kita untuk beristirahat. Fenomena ini mendorong kebutuhan masyarakat di kota-kota besar seperti Jakarta untuk memiliki rumah hunian yang ideal. Karena rumah bagaikan istana bagi sebuah keluarga, rumah menjadi tempat berkumpulnya ayah bunda beserta putra putri tercinta dan rumah adalah tempat bagi kaum profesional untuk melepas lelah dan mempersiapkan diri untuk hari esok yang senantiasa penuh dengan tantangan.

Rumah impian bisa dalam bentuk bangunan mewah - luar maupun dalam - dan dibangun di atas tanah yang luas. Rumah impian bisa juga berbentuk bangunan sederhana dan dibangun di atas tanah yang tidak begitu luas, namun memiliki desain interior yang hangat, yang memaksimalkan penggunaan ruang. Belakangan ini, banyak juga kaum profesional yang menyukai gaya minimalis. Banyak yang beranggapan bahwa membangun rumah gaya minimalis adalah mudah. Ini adalah anggapan yang salah. Sebaliknya, sebuah bangunan yang minimalis membutuhkan perencanaan yang lebih seksama dan pemilik rumah perlu benar-benar mengerti apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak. Sebuah rumah minimalis dirancang khusus untuk mengandung elemen yang benar-benar dibutuhkan dan tidak ada sesuatu yang ekstra.

Setiap tahun, jumlah kaum profesional yang masuk dalam golongan ekonomi menengah atas semakin bertambah. Ini dipicu oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan nasib seseorang yang mengecap pendidikan tentunya akan semakin baik. Di satu sisi, permintaan proyek yang semakin banyak mendatangkan tuah bagi pengembang, perancang arsitek atau mereka yang bergerak di bidang konstruksi. Ini memicu pertumbuhan pesat bagi perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasa konstruksi, khususnya beberapa tahun belakangan dan mungkin untuk beberapa tahun mendatang.

Di sisi lain, banyak pemilik usaha yang hanya memfokuskan perhatian terhadap pengembangan usahanya. Hari demi hari, hal yang terpenting adalah bagaimana mendapatkan proyek atau klien yang lebih banyak. Anggapan mereka adalah dengan semakin banyaknya proyek yang ditangani, penghasilan yang didapat akan semakin besar yang dengan demikian akan mendongkrak laba perusahaan. Ternyata, rumus ini tidak selalu berlaku bagi banyak perusahaan. Memang benar bahwa semakin banyaknya proyek yang masuk akan mendatangkan pemasukan yang lebih besar. Namun, tanpa manajemen perusahaan yang baik, tanpa sistem operasional yang jelas, dimengerti dan dipatuhi oleh semua karyawan, tanpa sistem keuangan yang rapi dan sehat, setiap proyek menjadi double edged sword.

Tanpa manajemen yang baik, perusahaan bagai rumah yang dibangun di atas fondasi yang labil. Tanpa sistem operasional yang jelas, jalannya perusahaan serupa dengan rumah yang mirip dengan kapal pecah. Ibarat rumah yang dihuni oleh orang-orang yang tidak ada rasa kepemilikan dan tidak perduli dengan keindahan rumah itu, karyawan tidak melihat pentingnya suatu peraturan dan penegakannya. Tanpa sistem keuangan yang rapi dan sehat, suatu perusahaan bagai rumah yang dibangun tanpa jendela dan pintu. Keluar masuknya keuangan perusahaan, pembayaran dan penerimaan kas mengalir tanpa supervisi yang jelas. Dengan semakin bertambahnya jumlah proyek, keadaan perusahaan akan semakin buruk bagai sel kanker yang perlahan namun pasti menggerogoti setiap bagian dari perusahaan. Inilah menyebabkan banyaknya pengembang dan pemilik usaha konstruksi yang terbelit dengan permasalahan cash flow yang kemudian menyebabkan kepailitan, walau sebenarnya prospek bisnis masih tetap menjajikan. Semakin hari, permintaan dan tuntutan klien semakin tinggi dan rumit. Ini memperburuk permasalahan yang biasa dihadapi perusahaan jasa konstruksi.

Adanya sistem pemberdayaan manusia (HRD), sistem operasional (SOP) dan sistem keuangan yang baik sering disepelekan banyak orang hingga mencapai suatu titik. Entah itu pembayaran vendor yang tidak lagi sanggup terpenuhi karena macetnya cash flow perusahaan. Entah itu kasus pajak yang membelit perusahaan. Atau itu moral karyawan yang rendah akibat tingginya tingkat keluar masuk karyawan.

Jadi, kalau anda adalah seorang pemilik perusahaan, mulailah perhatikan kondisi kesehatan perusahaan dalam segala aspek, bukan hanya banyaknya proyek yang didapat. Kembangkan sumber daya manusia yang ada dan optimalkan efisiensi setiap karyawan. Mereka adalah aset paling berharga bagi sebuah perusahaan jasa, terutama konstruksi (arsitek, mandor, project manager dll). Setiap perusahaan tentu memiliki permasalahan yang berbeda. Tentukan sistem operasional yang tepat bagi perusahaan anda. Libatkan semua elemen perusahaan agar mereka mengerti dan ingin mematuhi peraturan yang dibuat. Bangunlah sistem keuangan yang baik, karena itulah jantung perusahaanmu.

Salam sukses!